Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Atas Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Senin, 05 April 2010

ANJING dan Kebudayaan. Tips & Trik untuk menghilangkan kebiasaan mengucapkan "Anjing".

dimana KEBUN BINATANG paling LUAS???
Jawabannya berupa kalimat tanda tanya yaitu Binatang apa yang PALING BANYAK di SUNDA???
Ya dia adalah ANJING,.
karena "Anjing" bisa dijumpai disemua wilayah di daerah SUNDA,
di sekolah SD sampai Unipersitas,.
di jalan gede, gang sempit bahkan sampai jalan buntu,
di mall sampai diwarung kios,
dikantor pemerintahan sampai kantor RT,
di ORMAS, LSM, maap bahkan di Organisasi berbasiskan AGAMA!!!!,. Amaging!!!
terminal mah puguh deui banyak sekali Anjing ini ditemukan.
tapi tunggu!!!!,
"anjing" ini bukan berbentuk satwa/binatang/makhluk tapi "anjing" ini merupakan sebuah KATA,. bahkan jadi padanan KATA dalam kalimat sehari-hari untuk meghiasi kalimat pembicaraan yang teu puguh EYD na.
Pernah ada diskusi di salah satu HIMA UNPAS untuk membahas dari mana KATA ANJING ini berasal, semua pendapat pun bermunculan,.bahkan ada yang menyebutkan bahwa kata ini berasal dari WNI keturunan???? (duka leres teu na mah), teori,konsep dan analisa pun bergulir dari semua audiens (mungkin penyelenggara ingin menghilangkan kata ini (edit=anjing) disemua sektor/lini kehidupan yang ada di Bandung),tapi apa daya tangan tak sampai,. kata ini masih berkeliaran dan “mengonggong” dari mulut-mulut urang SUNDA!!!

Sebagai salah satu "mantan konsumen" kata ini , saya masih belum mendapat jawabannya dari mana kata ini menjadi salah satu "KEKAYAAN BUDAYA URANG SUNDA" berasal??.,.(mungkin bukan tugas sayah untuk mencari tahu tentang sejarah kata ini hadir DITENGAH-TENGAH MASYARAKAT yang sedang dilanda krisis degradasi moral, karena tentunya bukan KAPASITAS sayah, biarkan sajah para SEJARAH wan/wati,para BUDAYAwan/wati, para ARKEOLOG wan/wati yang harus mencari situs/monument/artefak atau berupa Surat Keputusan/Memo/PerDa atau legalitas hukum lainnya, supaya diketahui kapan diresmikan kata ini oleh Pejabat yang sedang "manggung" dahulu dan sayah kira kemungkinan lebih cocok POLITIKUS yang harus mencari jawabannya agar dapat dijadikan senjata PULITIK untuk menyerang lawan-lawannya. biarkan sajah lah,.,.,.
(oh ya mohon maap tulisan ini berjudul ANJING dan KEBUDAYAAN, biar menarik perhatian dan dibaca untuk dihayati dan direnungkan,. Meureun!)
BTW,. ada pepatah yang menyebutkan bahwa :
satu. Selamatnya manusia tergantung menjaga ucapannya.
dua. Orang orang besar terbentuk dari kata-kata nya.
tiga. Setiap ucapan adalah do'a.
empat. dalam buku The True Power Of Water atau Delapan Mata Air Kecemerlangan (anis matta). bahwa sel-sel, enzim, atau cairan dalam tubuh kita akan mengikuti setiap ucapan/kata-kata yang keluar dari mulut kita (karena 70-80 % tubuh kita terdiri dari cairan). Pabila ucapan kita baik maka air ini akan membentuk struktur yang bagus, begitupun sebaliknya apabila ucapan kita buruk maka begitu pulalah struktur air yang ada dalam tubuh kita. Jadi bagaimana kalo kita berbicara ANJING???pikilan we olangan,.
Lima. Ketika kaum yahudi membesarkan anak-anak yang masih dalam kandungan sampai umur 10 tahun dengan memperdengarkan music aliran Mozart,Bethoven dengan maksud kerangka otak anak dapat tumbuh dengan baik,., ketika murid-murid di pesantren membesarkan anak-anak dengan menghafal Al-Qur’an agar memiliki akhlak yang baik,. Tapi sangat luar biasa fenomena di tanah sunda ini!anak-anak dibesarkan dan diperdengarkan bahkan hidup dalam budaya sehingga menjadi konsumen “kata binatang ini”. Kalou kata Ahmad Dani mah “jaya lah negeri ini”! (tentunya dengan kalimat sindiran,).
(tos ah teori mung gaduh sakitu).
Dengan teori/pepatah diatas,tentunya kita akan sangat berhati-hati dengan setiap ucapan yang kita keluarkan,.eh maap bukan kita tapi sayah akan sangat berhati-hati (mudah-mudahan kuat menjaga lisan) ini.. dan pesan sayah jangan matikan potensi anak bangsa dengan segala kritik yang tidak membangun,.(teu nyambung yeuh),.
so What You Thinking About That,. bROwww,.

tips & trik untuk mengubah kebiasaan mengucapkan "Anjing".
1. Yakini dalam hati dan fikiran kita bahwa kata ini hanya ke sia-sia an belaka atau lebih baik yakini bahwa kata ini merupakan sebuah pengkafiran (kufur ucapan).
2. Ganti kata Anjing ini menjadi "Anjir atau Anjiw", ini yang saya lakukan sebelum berhenti total (Alhamdulillah) sama sekali tidak pernah mengatakan kata ini dalam setiap perkataan,. terinspirasi dari seorang Senior di DAMAS (Daya Mahasiswa Sunda), kang Soma atau Kang Kopral, dia berbicara ANJIW", tentunya Anjiw tidak mengandung makna yang kotor,.
3. Mulai beristigfar di dalam hati apabila kita mengatakan kata ini atau mendengar orang lain mengatakan kata ini.
4. Mulai mengingatkan teman, rekan, saudara & keluarga untuk tidak mengatakan kalimat ini.

Semoga diri ini terhindar dari ucapan yang tidak bermanfaat. Amin Ya ALLAH,.